RINCIAN TRANSFER DANA #MELAWANASAP | |||
No | Tanggal Transfer | Nama | Jumlah |
1 | 20-10-2015 | ZSAZSA DORDIA ARINANDA | 100,000 |
2 | 21-10-2015 | HENRI MURTI PRABOWO | 100,000 |
3 | 21-10-2015 | SRI ENOHES ISTHOFIYANI | 100,000 |
4 | 21-10-2015 | YANDRI RIDHO PRATAMA | 30,000 |
5 | 21-10-2015 | KARINA | 50,000 |
6 | 22-10-2015 | OLIVIA BIBINA BR BANGUN | 100,000 |
7 | 22-10-2015 | ARYA BIMA BHAKTI PRATAMA | 380,000 |
8 | 23-10-2015 | DESY NATALIA | 50,000 |
9 | 24-10-2015 | KHOIRUL PUTRO ROMADHON | 20,000 |
10 | 24-10-2015 | MIKA FERLIANA | 100,000 |
11 | 26-10-2015 | CITA DIPLOMAWATI | 50,000 |
12 | 26-10-2015 | MADE RINTAN SARASWATI | 100,000 |
13 | 30-10-2015 | KHOIRUL PUTRO ROMADHON | 25,500 |
TOTAL | 1,205,500 |
Rabu, 04 November 2015
DONATUR VIA BNI #MelawanAsap Rumah Cita Kita Bersama Indovidgram Gelombang II
DONATUR VIA BRI #MelawanAsap Gelombang II bersama Indovidgram
DONASI VIA BRI | ||
No | Pengirim | Jumlah |
1 | CITRAWATI SUKM | 50,000 |
2 | MUKTARUDDIN | 200,000 |
3 | CHOIRUL ABIDIN | 200,000 |
4 | JULIANI | 200,000 |
5 | AYU ASMALADEWI | 50,000 |
6 | ELISA FRADINAH | 50,000 |
7 | SOFI FITRIANI | 150,000 |
8 | SAFIRA FEGI NI | 100,000 |
9 | SOFI FITRIANI | 1,000,000 |
10 | GANJAR PRIYAMB | 50,000 |
11 | DINA RIZKA MEA | 50,000 |
12 | ENGGAR KARTIKA | 100,000 |
13 | FATHUR RIDHO | 100,000 |
14 | NUR RAHMAH S | 100,000 |
TOTAL | 2,400,000 |
Rumah Cita Kita #MelawanAsap
Komunitas RCK Ikut Gantang Asap
Medan,
"Daripada mengeluh dan mencela pembakar hutan atau hanya
mengasihani mending ikut bergerak melakukan sesuatu yang bermanfaat,"
tulis Nurasiah Jamil, via WhatsApp (WA), dalam sebuah obrolan tentang
jerebu.
Nurasiah, yang akrab disapa Teh Aas, remuk hati melihat
penderitaan para warga di Pulau Kalimantan dan Sumatera yang terpapar
asap kebakaran hutan. Namun ia tak cuma bersedih. Ia bersama sahabatnya
di RCK (Rumah Cita Kita), berusaha ikut berpartisipasi menggantang asap.
Bersama tim mereka melacak informasi akurat seputar kondisi udara di
daerah kebakaran hutan dan daerah lain yang kena imbasnya. Di saat
bersamaan mereka menggalang dana dari banyak pihak untuk membeli masker
guna dikirim ke para korban asap.
Mereka bekerja sebagai tim yang solid. Bekerja gigih dan
mengandalkan kekuatan jaringan dan pertemanan. Dan hasilnya, dalam waktu
singkat mereka mampu mengumpulkan dana yang cukup untuk melakukan
sesuatu yang baik.
Total donasi per 10 Oktober 2015 terkumpul Rp. 8.497.000.
Sebelymnya 880 masker N95 Tipe 3M 8210 telah dikirim dan distribusikan
ke Sumatra dan Kalimantan. Masker N95 gelombang 1 dikirim langsung pada 9
Oktober 2015. Sedikitnya 400 masker dikirim ke Riau dan didistribusikan
langsung oleh @_itsmine_, Duta RCK di sana.
Masker N95 gelombang 2 dikirim pada 10 Oktober 2015.
Sebanyak 480 masker N95 dikirim ke Kalimantan Tengah langsung dimonitor
Duta RCK, Yunisa Hafisa.
Itu gelombang 1, mulai tgl 30 September. Lalu RCK diundang
komunitas Indovidgram kerjasama mulai dari tgl 19-31 Oktober blast
sosial media yang cukup signifikan. Sedang gelombang terkumpul dana
senilai Rp 11 juta. Banyak sekali beberapa perusahaan yang akan
mendonasikan hasil penjualannya kepada para korban terpapar asap,
melalui RCK.
Karena itu, RCK berterima kasih kepada seluruh pihak yang
telah mempercayakan komunitas ini sebagai perpanjangan tanga untuk
menyalurkan bantuan kepada para korban asap.
Mereka percaya, ada banyak sekali orang dermawan di negeri
ini. Dan yang diperlukan adalah komunitas yang bisa menyambungkan antara
orang yang butuh bantuan dengan para dermawan. Nah RCK mencoba
menjembatani peran ini dengan baik.
Rumah Cita Kita merupakan sebuah komunitas independen yang
diawaki anak muda, khususnya mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia. Komunitas ini memilih bergerak di bidang sosial
dan promosi kesehatan untuk mewujudkan Indonesia sehat.
Sesuai mimpinya, "mewujudkan Indonesia sehat," RCK respek
terhadap isu asap. RCK sadar betul betapa negeri ini belum mampu
menggaransi akses terhadap udara sebagai hak dasar setiap warga negara,
sepasti sulitnya mendapatkan air bersih di sejumlah daerah.
Namun sebagai intelektual muda sekaligus insan arif, para
awak RCK memilih menyalakan lilin ketimbang mengeluhkan kegelapan. "Kami
ingin bisa berbuat sesuatu yang bisa meringankan beban saudara kami,
sebangsa dan setanah air yang dikepung asap," ungkapnya.
RCK sampai saat ini masih menunggu terus uluran bantuan
siapa pun melalui transfer ke Bank Mandiri No. Rek.108 0005704 045 a.n.
Rory Pratiwi. "Semakin banyak donasi terkumpul, semakin banyak sauara
kita yang terbantu," pungkasnya.
Aktivitas komunitas ini bisa dilacak di instagram
@rumahcitakita.rck. Mereka mengibarkan benderanya dengan tagline : "We
Care, We Share, We Inspire, We Empower." (Dedy Hutajulu)
Selasa, 13 Oktober 2015
Masker Untuk Pekanbaru & Duri
Alhamdulillah Donasi 2015 masker untuk Kalimantan dan Sumatra per tanggal 8 Oktober 2015 terkumpul sebanyak Rp 4.890.000 . Masker N95 sudah dibelikan dan bantuan gelombang 1 akan dikirim langsung ke Sumatra dan Kalimantan.
Pengiriman masker gelombang pertama menuju Sumatra akan dilakukan. Kali ini,Duta RCK, Elnesa (El) yang akan langsung menuju kampung halamannya, Pekanbaru, Riau. Mengapa Riau? Menurut assasment yang sudah kami lakukan berdasarkan info dari daerah langsung, di Riau belum terjamah dengan masker N95. Banyak adik-adik kita yang diliburkan karena khawatir dengan kondisi udara diluar rumah yang semakin mengkhawatirkan.
Perjalanan menuju Riau dilakukan dengan menggunakan pesawat. Rasa khawatir menyelimuti kami semua, karen adari berita di televisi banyak penerbangan yang ditunda bahkan dibatalkan terkait jarak padang yang terlalu pendek dan membahayakan jika pesawat tetap lepas landas. Pesawat direncanakan akan tinggal landas pukul 13.10 WIB, Alhamdulillah El sampai dengan selamat pukul 02.00 dini hari tanggal 10 Oktober di rumahnya dengan 400 buah masker N95 yang siap untuk di distribusikan.
Menurut cerita El, dari pesawat hanya terlihat asap tebal.
"Lumayan buat nutup langit", ucapnya.
Pendistribusian masker dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2015 ke SD Angkasa Lanud Pekanbaru, serta pembagian di jalan raya untuk pengendara.
"Adik-adik sangat senang dapat bersekolah lagi, bisadapet bantuan masker jenis ini, baru kali ini kami dapet masker yang seperti ini, senang sekali", ucap El mewakili saudara kita di Riau
"Terimakasih maskernya, ini pertama kali kami dapet masker yang seperti ini sejak 2 bulan lalu. Terimakasih semuanya. Ada salam darimereka untuk kalian", kiriman WA dari relawan di Riau
Terima kasih relawan Riau yang telah membantu mendistribusikan masker N95
Semoga semakin banyak donasi yang mengalir, serta rezeki yang mengalir bagi para donatur dan calon donatur sehingga semakin banyak saudara kita yang terbantu.
Selamat hari Senin, semoga harinya indah
Salam
Rumah Cita Kita
We Care, We Share, We Inspire, We Empower
Minggu, 04 Oktober 2015
2015 N95 MASK FOR SUMATRA & KALIMANTAN
#Melawanasap bersama Rumah Cita Kita
2015 N95 Mask for Sumatra & Kalimantan
Kami mengajak teman-teman semua untuk berpartisip[asi dalam "We Care to Sumatra and Kalimantan"dengan membantu menyalurkan masker N95 kepada saudara-saudara kita yangmasih belum tersentuh bantuan.
Donasikan bantuan kalian dan bantu lindungi kesehatan saudara kita. Sedikit bantuan kalian akan bermanfaat bagimereka.
Donasikan melalui Rekening Mandiri dengan nomor 108 0005704 045 a.n Rory Pratiwi
More info: 0899-4232-264 (RORY PRATIWI)
Please be kind for contact us after donation
Do it now, help them to have free breath from smoke
Rumah Cita Kita
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Minggu, 06 September 2015
Suntik TT untuk Calon Ibu Masa Depan (Caten – Calon Penganten)
Suntik
TT untuk Calon Ibu Masa Depan (Caten – Calon Penganten)
Menikah merupakan
dambaan semua pasangan, kebahagiaan terpancar di kedua mempelai pun
keluarganya. Ya sangat bahagia karena dua keluarga akan bersatu menjalin sebuah
ikatan suci untuk mengarungi bahtera hidup hingga akhir hayat.
Namun tentunya selain
dari persiapan pesta, ada beberapa hal sebenarnya yang perlu dilakukan yaitu pemeriksaan
kesehatan, nah salah satu yang wajib dilakukan adalah dengan melakukan
imunisasi TT (tetanus toxoid).
Sudah sejak lama
sekitar tahun 1986 persyaratan di kantor urusan agama bahwa setiap calon
pengantin harus menyertakan surat resmi suntik TT. Meskipun imunisasi TT sudah
dilakukan sejak kecil, namun perempuan yang akan menikah wajib mendapatkan
imunisasi TT lagi. Hal ini penting karena berkaitan dengan angka kematian bayi
di Indonesia.
Penyakit Tetanus Toxoid disebabkan oleh clostridium tetani. Bakteri ini masuk ke
tubuh melalui luka lalu mengeluarkan racun ke tubuh orang yang telah
terinfeksi. Racun yang dihasilkan bisa merusak sistem syaraf pusat dan sumsum
tulang belakang.
Dambaan setelah menikah
tentunya ingin memiliki anak, oleh karena itu pencegahan ini perlu dilakukan
karena akan berakibat sangat fatal jika tidak dilakukan. Salah satu yang dapat
terjadi akibat tidak melakukan imunisasi TT adalah berujung pada kematian bayi.
Infeksi tetanus tidak hanya
membahayakan nyawa bayi, tapi juga ibu.
Waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin TT sekitar dua
hingga enam bulan sebelum pernikahan. Ini diperlukan agar tubuh memiliki waktu
untuk membentuk antibodi. Namun dapat juga dilakukan menjelang menikah semakin
dekat, yang terpenting adalah melakukan imunisasi tersebut.
Layanan imunisasi TT calon penganten ini dapat diakses
dengan mudah seperti di puskesmas, klinik bidan dan dokter kebidanan. Sehingga
hal ini memudahkan setiap perempuan untuk mendapatkan layanan dan yang
terpenting adalah harga relatif murah.
Yok para calon penganten yang mau menikah, jangan lupa
melakukan imunisasi tetanus toxoid sebelum menikah, agar menciptakan generasi
sehat berkualitas.
Kanker Payudara "Saya Lelaki Gak Malu SADARI!"
Kanker
Payudara
"Saya Lelaki Gak Malu SADARI!"
"Saya Lelaki Gak Malu SADARI!"
Oleh:
Nurasiah Jamil*
Di depan para eyang, jantung saya deg-degan. Saya
merasa sangat tidak layak menggurui mereka. Justru, merekalah sepantasnya
mengajari saya. Tetapi, saya tak bisa lagi mengelak dari kenyataan ini.
Saya diminta mewakili teman-teman dari Kesehatan
Reproduksi Fakultas Kesehatan Masyarakat Kampus UI untuk menjadi narasumber
tentang masalah kesehatan kepada para lanjut usia (lansia) di sebuah panti
jompo, akhir November lalu. Saya nyaris mundur karena yang saya hadapi bukan
orang muda, tetapi para orang tua yang sangat saya kagumi. Apalagi ketika wakil
ketua yayasan menginformasikan bahwa para eyang di sini merupakan orang-orang
hebat di masa mudanya, hal ini membuat pikiran saya tak karuan.
Saya tahu betul, membahas masalah kesehatan
reproduksi selalu menjadi bahasan hangat di segala jenjang usia, termasuk di
kalangan eyang-eyang. Ya, itulah mengapa saya memilih jurusan ini, karena
kesehatan reproduksi ada di seluruh siklus kehidupan manusia, mulai lahir
sampai lansia.
Tetapi, kali ini saya harus berbagi pengetahuan
kepada orang yang sangat saya hormati. Bahkan, biar bagaimana pun, pengalaman
hidup mereka jauh berlipat-lipat di atas saya. Di sinilah sulitnya. Dan
kesulitan itu harus saya hadapi.
Sebelumnya, saya sudah cari bocoran informasi
tentang perubahan-perubahan organ dan sistem reproduksi para eyang tersebut,
lewat mengobrol dan riset kecil-kecilan. Informasi yang saya kumpulkan itulah
menjadi bahan pertimbangan saya untuk menyiapkan materi.
Tibalah sesi yang ditunggu-tunggu. Saat sesi
tanya jawab, eyang kakung yang duduk di kursi paling belakang berdiri sambil
mengacungkan tangan. Saya senang. Saya sambut pertanyaannya.
Pak Yono, nama bapak itu. Ia mantan tentara dengan segudang pengalaman. Dan kini, ia salah satu penghuni panti.
Pak Yono, nama bapak itu. Ia mantan tentara dengan segudang pengalaman. Dan kini, ia salah satu penghuni panti.
"Mohon maaf sebelumnya," katanya
memulai pertanyaan, "Saya mau tanya, dulu pernah ada benjolan di dada
saya. Lalu saya periksa ke dokter. Dilakukanlah biopsi, namun hasilnya negatif
kanker, pertanyaan saya: Apakah kanker payudara dapat menyerang laki-laki?”
Pertanyaan Pak Yono sekaligus pertanyaan terakhir
penutup sesi tanya-jawab. Para eyang bertepuk tangan menyambut pertanyaan itu.
Lalu dengan riang hati, saya mengapresiasi pertanyaan Pak Yono. Saya jawab,
"Betul. Kanker payudara dapat juga terjadi pada laki-laki”
Ini sedikit informasi yang bisa disampaikan, tak
perlu takut khususnya untuk bapak-bapak yang akan menjelang eyang. Ini
informasi yang semoga bisa menjadi alarm agar kita selalu peduli dengan kesehatan
diri kita.
Kanker payudara adalah salah satu penyebab
kematian utama pada perempuan. Tidak banyak yang mengetahui, bahwa pria juga
sama terancamnya. Menurut prediksi WHO 20 persen pria akan menderita kanker
sebelum umur 75 tahun di tahun 2030, dan 16 persen akan meninggal karena
penyakit tersebut, rasio kejadian saat ini adalah 100 banding satu."
Resiko pria menjadi pasien kanker payudara
bertambah sejalan dengan usia. Tapi ini tidak berarti lelaki muda bebas dari
resiko. Menurut penelitian di Jerman dan Amerika Serikat, memang belum
diketahui sebab pastinya. Tapi yang pasti, terasa ada gejala berupa benjolan di
sekitar payudara pria.
Gejala paling umum dari kanker payudara pria
adalah terdapat benjolan atau pembengkakan di belakang puting tanpa rasa sakit.
Gejala-gejala lainnya adalah ada cairan yang keluar dari puting atau benjolan
atau pembengkakan di ketiak. Mengingatkan kembali kepada dasar dari perubahan
fisik lansia bahwa terjadinya penurunan fungsi organ terutama hormon sehingga
menjadi pemicu besar terjadinya kanker payudara tersebut.
Dari pertanyaan Pak Yono itu, tak ayal, saya
bahas tentang SADARI yaitu perikSA payuDAra sendiRI, sembari sedikit
memperagakannya, cara terbaik melakukan SADARI yaitu, pertama, periksa payudara
saat mandi.
Kedua, lakukan pemeriksaan payudara di depan
cermin dengan lengan diangkat ke atas atau posisi berkaca, lalu periksa apakah
bengkak, kemerahan, atau ada perubahan di kedua payudara. Kemudian, tekan
perlahan payudara untuk mencari benjolan, dimulai dari melingkar keluar.
Berikutnya, berbaring dan ulangi pemeriksaan. Jangan lupa gantian sebelah kiri
dan kanan ya.
Jika ada benjolan, pemeriksakan ke dokter
terdekat, untuk mendapatkan pemeriksaan seperti yang Pak Yono lakukan. Oleh
dokter mungkin akan di-Biopsi (pengambilan jaringan tubuh di lokasi sakit untuk
pemeriksaan laboratorium).
Pak Yono mengacungkan tangannya lagi. Dengan
sigap mikropon disodorkan dan ia menambahkan. "Saya tidak malu mengatakan
ini di depan semuanya, bahwa saya juga melakukan SADARI yaitu perikSA DAda
sendiRI”. Mendengar pengakuan terjujur Pak Yono, semuanya bertepuk tangan.
Dari pengalaman bertemu para eyang itu, saya juga
belajar satu kosa-kata baru: SADARI versi Pak Yono. Saya sepakat pada Pak Yono,
SADARI itu penting untuk mencegah kanker. Mengenal secara dini lebih baik. Ayo,
para laki-laki mulai hari ini lakukan SADARI sepasti Pak Yono menyadarinya.
Hal ini dipertegas oleh pertanyaan eyang puteri,
yang menanyakan “Apakah benar kalau kanker payudara ini diturunkan? Lalu apa
pencegahannya?” Betul. Kanker payudara penyakit menurun. Jika ada anggota
keluarga mempunyai riwayat kanker, kemungkinan terjadi kanker ke keturunannya
lebih besar daripada yang tidak berketurunan. Lalu upaya pencegahan apa yang
bisa dilakukan?
Ya, SADARI dan pemeriksa rutin sebelum terjadi
lebih parah. Khususnya pada pria, gejala yang muncul itu kalau stadiumnya sudah
tinggi. Jadi cegah sejak dini. Mencegah lebih baik dan lebih murah daripada
mengobati bukan? Yuk, kita lakukan SADARI sekarang untuk mencegah terjadinya
kanker payudara.
*Penulis, mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Indonesia. Aktif di Komunitas Rumah Cita Kita (RCK)
yang berfokus pada gerakan peningkatan mutu kesehatan masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)